Kelompok Sosial Gerabah Balongan

   Desa Balongmulyo Kecamatan Kragan adalah pusat pembuatan gerabah yang berada di wilayah Rembang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Hasil Penelitian Purbakala mencatat, hingga tahun 1980-an, masyarakat yang jumlahnya 525 KK saat itu bermata pencaharian utama membuat gerabah. Pengetahuan gerabah diwariskan secara turun temurun dengan teknik sederhana. Namun kini, jenis mata9 pencaharian ini semakin surut. Perajin gerabah yang berhasil bertahan hanya 10-15 % saja.Menurunnya perkakas berbahan tanah
 liat ini yang menjadi penyebab warga masyarakat didesa Balongan mengalihkan profesi menjadi petani,dikarenakan produk gerabah telah kalah saing dengan produk berbahan plastik dan logam.
  Gerabah Balongan diduga berasal dari interaksi pengetahuan dan teknologi masyarakat Balongan dengan potensi lingkungan sekitar yang kemudian menghasilkan produk gerabah. Hal ini juga diperkuat dengan pengakuan para perajin gerabah Balongan, bahwa leluhur mereka telah tinggal lama dan membuat gerabah dari generasi ke generasi.Para perajin tersebut bisa membuat kerajinan gerabah mempelajari,melihat setiap hari oleh para leluhur mereka,tetapi saat ini hanya ada beberapa saja yang membuat gerabah dikarnakan sudah ada produk lain.
   Bahan baku untuk membuat gerabah Balongan berasal dari tanah sawah dan pasir halus. Tanah liat diambil dari tanah bengkok milik Kepala Desa setempat. Adapun pasir halus didapatkan dari dari sungai Narukan. Dahulu pasir halus berasal dari Sungai Telas yaitu sungai yang berada di desa Sumurtawang. Hingga saat ini bahan baku tanah liat untuk membuat gerabah cukup banyak. Bahkan stok bahan hingga berada di luar desa, tepatnya tanah desa Sendangmulyo yang berada di desa Sendangwaru, desa Sedan, dan desa Gandrirejo. Bagi perajin yang tidak sempat mengambil tanah liat, mereka dapat memesan jasa pengambilan dan pengantaran sampai di depan pelataran rumah dengan harga sebesar 60.000 rupiah setiap satu rit tossa. Bahan baku yang tersedia segera dicampur dengan perbandingan 2,5 tanah liat dan 1 tanah pasir. Bahan yang telah tercampur segera dicampur hingga tercampur rata. Proses awal ini cukup menentukan dalam menjaga kualitas gerabah. Gerabah akan mbledos ketika adonan gerabah tidak sesuai perbandingannya dan tidak sesuai dengan tingkat kerataan nya. Begitu pula pada saat pembakarannya, gerabah akan cepat rusak ketika kurang panas dan kehujanan.Oleh karna itu pembuatan gerabah tidaklah sangat gampang melainkan butuh waktu,proses yang benar benar rumit,tidak sembarang bisa melakukannya,karna jika pembuatannya tidak sesuai dengan takarannya gerabah akan kurang baagus hasilnya nanti.
   Misalnya, pada saat membuat gerabah pada perajin gerabah balongan menggunakan alat diantaranya: roda putar (merbot), tatap pukul (medok), tatap dasar (sangklir), tatap landas (selo), dan alat kerok (kerik). Alat-alat tersebut digunakan dalam membuat gerabah balongan dengan memiliki prinsip kerja dan fungsi masing-masing alat.contoh produk gerabah yang dibuat adalah tempayan (genuk), cawan, periuk, kendi, kekep, nanangan, dan aneka bentuk pindangan ikan dan perkakas dapur dari tanah liat yang diproduksi oleh perajin gerabah balongan, maka tiap-tiap produk dapat diulas berdasarkan proses membuatnya, bentuknya, pola ornamen hiasnya, fungsinya, pemesannya, harganya, dan spesifikasi berat dan ukurannya. 
  Selain mempunyai teknik cara pembuatan gerabah dari tanah liat didesa Balongmulyo juga mempunyai pantai yang sangat indah. Pasir putih dan deburan ombak menghiasi Pantai Balongan. Disana juga ada fasilitas yang disediakan oleh aparat desa setempat kita juga bisa menikmati pantainya dengan berfoto-foto,bermain pasir,membeli aneka makanan yang sudah tersedia di Pantai Balongan,dan pantai ini bisa menjadikan salah satu penghilang rasa stres akibat banyak tugas karna pantai ini udaranya sangat sejuk dan asri.
 Demikian informasi yang bisa saya sampaikan tentang pengetahuan dan teknologi seputar Desa Balongmulyo.Saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisan artikel ini,terima kasih sudah bersedia  membaca artikel yang saya buat ini.


Pesan dan kesan
-Kita harus melestarikan pembuatan gerabah agar tidak hilang begitu saja dan tidak kalah saing dengan produk dari plastik.penggunaan gerabah dari tanah liat juga bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih,dan juga bisa menarik lagi minat para pemuda pemuda penerus agar bisa melestarikannya.




Nama       : Eka Putri Ismatul Hawa
No absen : 9
Kelas.       : XI IPS 5

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Sosial Masyarakat Desa Pragen

PERUBAHAN SOSIAL DARI ZAMAN DULU HINGGA SEKARANG

Menulis potret pondokku